Jumat, 10 Mei 2013


There’s a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it’s bring me out the dark,
Finally, I can see you crystal clear,
Go ahead and sell me out and a I’ll lay your ship bare,
See how I’ll leave with every piece of you,
Don’t underestimate the things that I will do,
There’s a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it’s bring me out the dark,
The scars of your love remind me of us,
They keep me thinking that we almost had it all,
The scars of your love, they leave me breathless,
I can’t help feeling,
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Baby, I have no story to be told,
But I’ve heard one on you and I’m gonna make your head burn,
Think of me in the depths of your despair,
Make a home down there as mine sure won’t be shared,
The scars of your love remind me of us,
(You’re gonna wish you never had met me),
They keep me thinking that we almost had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
The scars of your love, they leave me breathless,
(You’re gonna wish you never had met me),
I can’t help feeling,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Could have had it all,
Rolling in the deep,
You had my heart inside of your hands,
But you played it with a beating,
Throw your soul through every open door,
Count your blessings to find what you look for,
Turn my sorrow into treasured gold,
You’ll pay me back in kind and reap just what you’ve sown,
(You’re gonna wish you never had met me),
We could have had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
It all, it all, it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
But you played it,
You played it,
You played it,
You played it to the beat.

Susilo Bambang Yudhoyono

Nama Lengkap : Susilo Bambang Yudhoyono
Alias : SBY | Beye
Agama : Islam
Tempat Lahir : Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Jumat, 9 September 1949
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Pembantu Letnan Satu (Peltu) Raden Soekotjo
Ibu : Sitti Habibah
Istri : Kristiani Herawati
Anak : Edhie Baskoro Yudhoyono, Agus Harimurti
Saudara : Nurcahyo Anggorojati

BIOGRAFI
Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden Republik Indonesia keenam. Berbeda dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. SBY adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah adalah putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Pendidikan Sekolah Rakyat adalah pijakan masa depan yang paling menentukan bagi SBY.
Ketika duduk di bangku kelas lima, untuk pertama kalinya SBY kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. SBY kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Pacitan. Sejak kecil, SBY bercita-cita untuk menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak jadi masuk Akabri dan akhirnya dia menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itulah, Susilo Bambang Yudhoyono mempersiapkan diri untuk masuk kembali ke Akabri. Tahun 1970, akhirnya SBY masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, ketika dia meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya. Seusai menamatkan pendidikan militer pertamanya, SBY kemudian masih melanjutkan study militernya dengan pergi belajar ke beberapa universitas militer ternama.
Perjalanan karier militer SBY dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit. Kefasihan dalam berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. 
Sekembalinya ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur. Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982).
Selanjutnya, SBY dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, SBY ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993). Ada banyak sekali jabatan militer yang kemudian dijabat oleh SBY, puncaknya adalah ketika dia dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995).
SBY menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Di tahun 2000, SBY memulai langkah politiknya dengan untuk memutuskan pensiun lebih dini dari militer. SBY kemudian ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi selama masa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY harus meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantik SBY menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Gotong-Royong.
Tetapi pada 11 Maret 2004, SBY memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Pada pemilu Presiden yang dilakukan secara langsung untuk pertama kalinya, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di atas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda "Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis", mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden.
 
Pada tanggal 20 Oktober 2009, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono kembali di lantik sebagai Presiden RI untuk periode 2009-2014, setelah bersama pasangannya Prof. Dr. Boediono memenangkan Pemilihan Umum Presiden pada 8 Juli 2009 dalam satu putaran langsung dengan memperoleh 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.
 
Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.
 
Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.
 
Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Chief Military Observer United Nations Peace Keeping Operations (CMO UNPKO) dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.
 
Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.
 
Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.
 
Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagaiCo-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional.
 
Pada beberapa tahun terakhir, Presiden Yudhoyono juga berperan aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Sejak pelaksanaan Konferensi Bali mengenai Perubahan Iklim di tahun 2007, yang menghasilkan Bali Road Map, hingga pertemuan sejenis di Kopenhagen yang menghasilkan Copenhagen Accord,Presiden Yudhoyono selalu memberikan kontribusi nyata. Presiden Yudhoyono juga memprakarsai terbentuknya Coral Triangle Initiative,yang merupakan upaya kerjasama antara Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Brunei Darussalam, dalam melindungi keanekaragaman sumber daya hayati lautan di wilayah ini, serta terbentuknya Forest - 11 (F-11), kelompok negara-negara pemilik hutan tropis di dunia. Atas berbagai upaya tersebut, pada pembukaan The 11th Special Session of The Governing Council/Global Ministerial Enviromental Forum pada bulan Februari 2010 lalu di Bali, Presiden Yudhoyono mendapatkan penghargaan UNEP Award Leadership in Marine and Ocean Management.
 
Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris.
 
Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama, Kapten Inf Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 dan telah menyelesaikan Program Master di bidang Strategic Studies di IDSS, Nanyang Technological University, Singapura. Pada akhir bulan mei 2010 yang bersangkutan juga telah menyelesaikan Program Master di bidang Public Policy di Kennedy School of Goverment, Harvard University, Amerika Serikat. Telah menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri, Almira Tunggadewi Yudhoyono.
 
Kedua, Edie Baskoro Yudhoyono, lulusan bachelor of Commerce Finance dan Electronic Commerce dari Curtin University of Technology,Perth, Western Australia, serta lulusan Program Master bidang International Political Economy di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Saat ini aktif sebagai anggota DPR RI dan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Minggu, 05 Mei 2013

Kenangan sekolah SLB-B Kembar Karya Pembanguna 2

SLB KARYA GUNA


 


in eropa the model is more beautiful. . .
Hopefully healthy always easy to add beautiful
Fun back in europe really make my dear :)










in eropa 



































women and sister














  

Happy birthday to my father
hopefully healthy always easy to add smart dear
Healthy longevity, 39th
Dear miss my father loved me



My brother


Blog Asyik


There’s a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it’s bring me out the dark,
Finally, I can see you crystal clear,
Go ahead and sell me out and a I’ll lay your ship bare,
See how I’ll leave with every piece of you,
Don’t underestimate the things that I will do,
There’s a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it’s bring me out the dark,
The scars of your love remind me of us,
They keep me thinking that we almost had it all,
The scars of your love, they leave me breathless,
I can’t help feeling,
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Baby, I have no story to be told,
But I’ve heard one on you and I’m gonna make your head burn,
Think of me in the depths of your despair,
Make a home down there as mine sure won’t be shared,
The scars of your love remind me of us,
(You’re gonna wish you never had met me),
They keep me thinking that we almost had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
The scars of your love, they leave me breathless,
(You’re gonna wish you never had met me),
I can’t help feeling,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Could have had it all,
Rolling in the deep,
You had my heart inside of your hands,
But you played it with a beating,
Throw your soul through every open door,
Count your blessings to find what you look for,
Turn my sorrow into treasured gold,
You’ll pay me back in kind and reap just what you’ve sown,
(You’re gonna wish you never had met me),
We could have had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
It all, it all, it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
(You’re gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
Could have had it all,
(You’re gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hands,
But you played it,
You played it,
You played it,
You played it to the beat.

Sabtu, 04 Mei 2013

Asyik



Teman rifky fadillah , candro minto , rizky ramadhan 
Di Taman Mini Indonesia Indah 









Teman Nurbani karima , Sri isnaeni , Ayu , Reshintia putri rahmawati di tempat pondok kalimalang 















Teman Nico lestiyo di tempat pondok kalimalang 









Teman Candro minto , rizky ramadhan , rifky fadillah , britsland brama , reshintia putri rahmawati di mobil bus dari taman mini indonesia indah











Teman Kartika devy , rizky ramadhan , ismadi nugroho , candro minto , rifky fadillah , reshintia putri rahmawati di tempat pondok bambu :D